CLBK? Tidak! (ayaS Ngalamania)
Short URL: http://goo.gl/vCfQXe
👽 ALIEFNK.com | Malang 🐺 - Didiskualifikasinya Persema Malang dari putaran kedua kompetisi Indonesian Premier League (IPL) 2013 memang cukup mengejutkan saya. FYI aja sih, klub berjuluk Laskar Ken Arok / Bledek Biru ini adalah klub favorit saya. Meski belum lama menjadi suporter Persema a.k.a Ngalamania, tepatnya tanggal 1 Agustus 2010, saya sudah merasa klop mendukung Persema. Kenapa? Karena saya pengen berbeda dengan mayoritas penghuni Malang. Bahasa kerennya anti-mainstream lah.
Saya pernah menjadi suporter Persebaya Surabaya. Saya jadi Bonekmania karena waktu itu Persebaya memiliki pemain bernama Kurniawan Dwi Yulianto. Sama-sama bernama Kurniawan. Sampai-sampai pas main Winning Eleven di PS, saya membuat pemain dengan nama Kurniawan. Lawannya adalah teman saya yang bernama Budi dengan pemain andalan Budi Sudarsono. Hihi. :p Dan setelah saya kuliah di Malang tahun 2006, saya diajak teman untuk mendukung klub besar asal Malang, Arema Malang. Oke aja sih, kan saya hidup di Malang. Dari Bonekmania jadi Aremania deh. Ngeriii... Tiap ada pertandingan home Arema, saya sering hadir di Stadion Kanjuruhan. Kuliah? Titip absen! Haha. :D Saya juga sempat ikut komunitas Aremania yaitu Pacitan Have Aremania dan Aremania Plat AE. Tahun 2008 sedang ramai-ramainya Aremania karena klub rival Arema, Persebaya, promosi ke ISL 2009. Kedua suporter saling ejek di media sosial, tak terkecuali saya. Bahkan ada seorang teman lama yang Bonekmania tak luput dari caci-maki saya, musuhan deh jadinya.
Setalah Persebaya (dan Persik Kediri) terdegradasi dari ISL 2009, Perseteruan Aremania dan Bonekmania menjadi kurang seru. Aremania dan Bonekmania di Pacitan jarang kelihatan bergerombol. Bosan lah jadi Aremania, terlalu mainstream. Makanya pas final Copa Indonesia 2010, saya pilih jadi Ngalamania saja biar anti-mainstream. Waktu itu Persema masih berlaga di ISL 2010/2011 dan hijrah ke Liga Primer Indonesia (LPI) 2011. Di LPI, ternyata saya bertemu lagi dengan Bonekmania karena Persebaya 1927 bermain di liga itu juga. Enaknya, saya gak perlu musuhan dengan mereka, kan saya Ngalamania. Nonton Inbox SCTV di Surabaya pakai jersey Persema saja santai kok. :p
Musim depan dipastikan Persema tidak berlaga di kompetisi kasta tertinggi, ISL. Sedangkan Persebaya dan Persik kembali promosi ke ISL, tentu saja bakalan bertemu Arema. "Bonek Is Back", begitulah banner yang terbentang di tribun Stadion Manahan, Solo, ketika Persebaya berlaga di final Divisi Utama. Perseteruan Aremania dan Bonekmania akan kembali memanas. Bukti sahihnya, Pacitan Have Aremania kembali mengadakan kumpul-kumpul untuk kembali mempersolid komunitas mereka. Saya diajak seorang teman saya di Pacitan untuk kembali bergabung dengan mereka. Langsung saja saya tolak. Saya merasa lebih baik menjadi Ngalamania, jarang ada yang memusuhi. Saya kan cinta damai brooo... ^^,v Lagipula saya enggan jadi suporter mayoritas, mainstream ah! Kesana-kemari petentang-petenteng pakai jersey/kaos klub pujaan, di sana di sini ngomongin klub pujaan, tapi nonton langsung di stadion aja gak pernah. :p Ya meski Persema Malang main di liga amatir, tidak masalah, karena saya bukan suporter fanatik apalagi suporter yang Glory Hunter. :)
CLBK? TIDAK!
Saya pernah menjadi suporter Persebaya Surabaya. Saya jadi Bonekmania karena waktu itu Persebaya memiliki pemain bernama Kurniawan Dwi Yulianto. Sama-sama bernama Kurniawan. Sampai-sampai pas main Winning Eleven di PS, saya membuat pemain dengan nama Kurniawan. Lawannya adalah teman saya yang bernama Budi dengan pemain andalan Budi Sudarsono. Hihi. :p Dan setelah saya kuliah di Malang tahun 2006, saya diajak teman untuk mendukung klub besar asal Malang, Arema Malang. Oke aja sih, kan saya hidup di Malang. Dari Bonekmania jadi Aremania deh. Ngeriii... Tiap ada pertandingan home Arema, saya sering hadir di Stadion Kanjuruhan. Kuliah? Titip absen! Haha. :D Saya juga sempat ikut komunitas Aremania yaitu Pacitan Have Aremania dan Aremania Plat AE. Tahun 2008 sedang ramai-ramainya Aremania karena klub rival Arema, Persebaya, promosi ke ISL 2009. Kedua suporter saling ejek di media sosial, tak terkecuali saya. Bahkan ada seorang teman lama yang Bonekmania tak luput dari caci-maki saya, musuhan deh jadinya.
Setalah Persebaya (dan Persik Kediri) terdegradasi dari ISL 2009, Perseteruan Aremania dan Bonekmania menjadi kurang seru. Aremania dan Bonekmania di Pacitan jarang kelihatan bergerombol. Bosan lah jadi Aremania, terlalu mainstream. Makanya pas final Copa Indonesia 2010, saya pilih jadi Ngalamania saja biar anti-mainstream. Waktu itu Persema masih berlaga di ISL 2010/2011 dan hijrah ke Liga Primer Indonesia (LPI) 2011. Di LPI, ternyata saya bertemu lagi dengan Bonekmania karena Persebaya 1927 bermain di liga itu juga. Enaknya, saya gak perlu musuhan dengan mereka, kan saya Ngalamania. Nonton Inbox SCTV di Surabaya pakai jersey Persema saja santai kok. :p
Musim depan dipastikan Persema tidak berlaga di kompetisi kasta tertinggi, ISL. Sedangkan Persebaya dan Persik kembali promosi ke ISL, tentu saja bakalan bertemu Arema. "Bonek Is Back", begitulah banner yang terbentang di tribun Stadion Manahan, Solo, ketika Persebaya berlaga di final Divisi Utama. Perseteruan Aremania dan Bonekmania akan kembali memanas. Bukti sahihnya, Pacitan Have Aremania kembali mengadakan kumpul-kumpul untuk kembali mempersolid komunitas mereka. Saya diajak seorang teman saya di Pacitan untuk kembali bergabung dengan mereka. Langsung saja saya tolak. Saya merasa lebih baik menjadi Ngalamania, jarang ada yang memusuhi. Saya kan cinta damai brooo... ^^,v Lagipula saya enggan jadi suporter mayoritas, mainstream ah! Kesana-kemari petentang-petenteng pakai jersey/kaos klub pujaan, di sana di sini ngomongin klub pujaan, tapi nonton langsung di stadion aja gak pernah. :p Ya meski Persema Malang main di liga amatir, tidak masalah, karena saya bukan suporter fanatik apalagi suporter yang Glory Hunter. :)
CLBK? TIDAK!
punya syal persema kah mas? :) bisa invite pin saya di 282cbd9a / 089683680239 / fb Prima Rahardjo K, nuwus
BalasHapus